Mu'min Yang Sebenarnya

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ * الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ * أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا ۚ لَّهُمْ دَرَجَاتٌ عِندَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal,  (yaitu) orang-orang yang mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-sebenarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat  di sisi Tuhannya dan ampunan serta rizki (nikmat) yang mulia. (QS. Al Anfaal 2-4)

1. GEMETAR HATINYA KETIKA DISEBUT NAMA ALLAH
(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka (Al-Hajj: 35)

Ibnu Abbas mengatakan bahwa orang-orang munafik itu tiada sesuatu pun dari sebutan nama Allah yang dapat mempengaruhi hati mereka untuk mendorong mereka mengerjakan hal-hal yang difardukan-Nya. Berbeda dengan orang yang beriman apabila disebut nama Allah maka mereka bersegera mengerjakan hal-hal yang difardukan-Nya.

2. BERTAMBAHLAH IMANNYA APABILA MENDENGAR AYAT-AYAT ALLAH
Al-Jusyami berkata, Ayat ini menunjukkan kepada beberapa perkara :
  • Bahwasanya iman itu ungkapan syara’ bagi tiga ciri; ucapan, keyakinan, dan perbuatan
  • Bahwasanya keta’atan itu bisa bertambah dan berkurang.
  • Bahwasanya ketika membaca al-Quran harus mentadaburi dan mentafakuri perintah dan larangan yang ada padanya.

Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, (Al-Fath: 4)

3. BERTAWAKAL HANYA KEPADA ALLAH
Mengapa kami tidak akan bertawakkal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal itu, berserah diri". (Ibrahim: 12)

dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakkal. (Al-Maaidah: 11)

Wajib tawakkal dalam masalah dunia dan agama.  
Adapun dalam masalah dunia (terdiri) dari beberapa perkara :
  • Mencari kemaslahatan dunia dan tidak mencari yang diharamkan 
  • Tidak menggerutu ketika mengalami kesempitan dunia, namun menelusuri (dengan) kesabaran dan meyakini bahwa pada kejadian itu ada maslahat baginya.
  • Tidak berlebihan atau kurang dalam berinfaq

Tawakkal dalam masalah agama, yaitu melaksanakan kewajiban dan memohon taufiq dan perlindungan dari-Nya sambil mengharap Rahmat dan merasa takut akan siksaNya. (Al-Qosimi)

4. MENDIRIKAN SHOLAT
Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (Ar-Ra'd: 22)

(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat. (Luqman: 4)

5. MENAFKAHKAN SEBAGIAN DARI REZEKI
dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. (Asy-Syuura: 38)

dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka. (Al-Hajj: 35)

Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang Kami berikan. (As-Sajdah: 16)


أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا ۚ لَّهُمْ دَرَجَاتٌ عِندَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ 
Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia.

-LHakim-


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mu'min Yang Sebenarnya"

Posting Komentar